Rabu, 19 Juni 2013 - 08:58:12
|
| |
Kaltim
|
| |
TANA PASER – Sebanyak 20 mahasiswa yang tergabung
dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Paser,
Selasa (18/6), mendatangi gedung DPRD Paser guna menyampaikan aspirasi.
Kedatangan mahasiswa itu diterima Ketua DPRD Paser Kaharuddin
didampingi sejumlah anggota DPRD Paser, di antaranya Syamsuddin Cukur,
Robert Saragih, Dody Satwika Nasution, Achmad Fauzy, Supaiman,
Hudriansyah Syarkawi, Suhardi, serta Amiruddin.
“Kami ingin menyampaikan aspirasi kami, terkait penolakan pembangunan
bandara udara serta keprihatinan kami terhadap kondisi badan jalan
khususnya di wilayah pedesaan yang hingga saat ini banyak yang rusak,”
ungkap Syukran Amin, salah seorang mahasiswa.
Menurutnya, keberadaan infrastruktur jalan merupakan hal yang sangat
mendasar dan vital karena menyangkut hidup masyarakat desa. Dengan
kondisi jalan yang rusak, maka warga sulit mengangkut hasil
pertaniannya.
Menanggapi aspirasi yang disampaikan mahasiswa, Ketua DPRD Paser
Kaharuddin menegaskan, bahwa DPRD Paser selalu terbuka bagi siapa saja
yang ingin menyampaikan aspirasi, termasuk dari mahasiswa yang tergabung
dalam PMII.
Terkait pembangunan bandara, diakui Kaharuddin, sudah melalui kajian
yang matang dan merupakan prioritas selain pelabuhan. Sementara untuk
infrastruktur jalan dijelaskan, bahwa keberadaan jalan-jalan di Paser
ada klasifikasinya, yaitu ada yang menjadi kewenangan pemerintah pusat,
provinsi dan pemerintah kabupaten.
“Untuk jalan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, saat ini sudah
mengalokasikan anggaran sebesar Rp 280 miliar lebih yang diarahkan
untuk perbaikan dan peningkatan badan jalan, terutama di kawasan
desa-desa dalam wilayah Kabupaten Paser,” ungkap Kaharuddin.
Dikatakan, APBD Kabupaten Paser telah melalui proses, yaitu Musrenbang
di mana usulan-usulan terangkum mulai dari tingkat desa, sehingga untuk
pembangunan di desa-desa dipastikan terakomodir.
“Perlu diketahui, bahwa paradigma pembangunan sudah diubah yang
dulunya 60 persen di arahkan di ibukota dan 40 persen ke desa-desa, maka
saat ini sebaliknya, yakni 60 persen dialokasikan ke desa dan 40 persen
ke wilayah perkotaan,” jelas Kaharuddin.
Di bagian lain, Kaharuddin berjanji menindaklanjuti aspirasi yang
disampaikan PMII dengan mengundang pihak pemerintah daerah melalui SKPD
yang terkait. “Segera kita jadwalkan untuk bertemu dengan pemerintah
terkait aspirasi yang disampaikan adik-adik mahasiswa ini,” katanya. (adv/hh/tom)
Sumber : http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/23043/akibat-jalan-rusak-pmii-datangi-gedung-dewan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar