Tana
Paser, 18/11 Pada kesempatan ini saya akan Memberikan sepenggal/sepatah kata
buat kita direnungkan sejenak. Sudah semestinya saling mengasihi anak yatim dan
serta jika bisa mengasihi mereka dan menyantuninya. Dalam kegiatan tersebut
dilaksanakan di Desa Tajur Kecamatan long ikis. Beliau juga menghibur mereka
sambil memberikan sambutan dengan canda tawa pada anak yatim di desa Tajur ada
sebanyak 53 anak yatim di berikan
santunan oleh beliau pada kesempatan tersebut kali ini bertempat di masjid Al-Ikhlas.
Ditempat
yang sama pula, Ridhawati mengatakan mengenai yatim piatu anak yang ditinggal
mati oleh kedua orang tuanya. Pasti dalam hati kita merasa sedih, betapa
beratnya kehilangan orang tua yang kita cintai. Namun, didalam ajaran Islam,
mereka semua mendapat perhatian khusus melebihi anak- anak yang wajar yang
masih memiliki kedua orang tua akan tetapi coba kita bayangkan kalau itu
menimpa anak-anak yang masih kecil, anak yang belum baligh, belum banyak
mengerti tentang hidup dan kehidupan, bahkan belum mengerti baik dan buruk
suatu perbuatan, tapi ditinggal pergi oleh Bapak atau Ibunya untuk
selama-lamanya. Sungguh menyakitkan namun janganlah menjadi larut terbawa
keadaan, seharusnya mereka di beri perhatian yang lebih. Ada
seorang laki-laki yang datang kepada nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam
mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabipun bertanya : sukakah kamu, jika hatimu
menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah
mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan
kebutuhanmu akan terpenuhi.” [HR Thabrani] kata beliau pada sambutannya.
Ridhawati
yang juga menjabat wakil ketua DPRD di kabupaten paser menambahkan, Anak yatim yang ditinggal wafat
oleh ayahnya dan yatim piatu yang ditinggalkan ayah-ibunya, mendambakan belaian
dan kasih sayang dari orang lain. Baik keluarga terdekat maupun dari yang
lainnya. Ia juga mengharapkan tumpuan kasih sayang dan sebaliknya juga
sekaligus menjaga sumber kasih dan ketenangan itu. Orang yang menenangkan hati
dan perasaan anak yatim, ia pun akan memperoleh balasan seperti itu pula, yakni
ketenangan batin. Jadi, anak yatim/piatu adalah sumber ketenangan batin,
mendekati dan berbuat baik kepadanya akan menenangkan kalbu. Sebaliknya,
jikalau anak yatim disakiti dan dizalimi, maka Allah SWT akan menurunkan
kesengsaraan hidup kepada mereka yang berbuat sewenang-wenang itu ungkapnya
pada kesempatan tersebut. Pada kesempatan lain ditempat berbeda ia juga
mengunjungi sekolah taman kanak-kanak dengan penuh rasa kasih sayang beliau
bercanda dan bercengkrama bersama anak-anak tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar